Coupling magnetik

------ - Permanent Magnet Majelis

Sebuah kopling magnet terutama terdiri dari rotor luar, rotor batin dan lengan mengisolasi. Magnet permanen   segmen disusun erat sepanjang arah melingkar dari rotor batin, yang membentuk push-pull sirkuit listrik magnetik. Transfer kopling magnet torsi dari satu poros dengan menggunakan medan magnet permanen. Ini menghubungkan bermotor prima dan mesin bekerja semata-mata oleh kekuatan magnet. Hubungan mekanis fisik seperti tidak melibatkan hubungan mekanis langsung, namun berdasarkan interaksi magnet antara magnet dalam.

kopling magnet secara luas digunakan dalam industri meliputi: industri air, pengolahan limbah, minyak bumi dan gas alam, pembangkit listrik termal, sistem AC sentral untuk pendinginan dan pemanasan, kertas dan pulp, irigasi pertanian, batubara, semen, metalurgi, kimia, galangan kapal dan sebagainya.

Main Magnetic Materials for Coupling magnetiks 

bahan ferit, dengan keuntungan dari sumber bahan baku lebar dan harga murah, itu populer digunakan di kopling magnet di awal. Tapi magnet yang lemah menjadikan torsi yang relatif kecil, yang membatasi penerapannya. 

SmCo dan alnico, dengan magnet kuat dari magnet ferit dan ketahanan yang sangat baik terhadap korosi dan suhu tinggi, adalah dua bahan magnetik ideal untuk kopling. Namun, ada juga kelemahan signifikan SmCo dan Alnico materi: harga bahan baku yang tinggi. 

Keterbatasan ferit, SmCo dan alnico bahan ditingkatkan pengembangan generasi bahan magnet permanen ketiga: magnet neodymium busur   magnet NdFeB saat ini magnet terkuat dengan BH (Max) hingga 52 MGOe dan harga yang lebih rendah relatif dibandingkan dengan SmCo dan alnico magnet. Magnet neodymium juga mudah untuk memotong dan mengebor, memungkinkan mereka untuk diproduksi menjadi ukuran kecil, yang membantu untuk mengurangi volume kopling.

Dengan keuntungan dari kekuatan magnet tertinggi, harga yang relatif lebih rendah dan fleksibilitas ukuran, neodymium magnet yang paling banyak digunakan bahan magnet di kopling.